Skip to main content

Ini 6 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri !

Ini 6 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri ! - Hallo sahabat Gadgetplus, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ini 6 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri !, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Blogger Tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ini 6 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri !
link : Ini 6 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri !

Baca juga


Ini 6 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri !

Ini 6 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri ! - Aktivitas yang harus selalu dilakukan oleh seorang blogger adalah update artikel atau menerbitkan artikel secara rutin, yaitu dengan menambah artikel blognya dan tanpa henti, tujuannya agar visitor atau pengunjung blog terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah artikel.

Tapi sayangnya membuat artikel itu bukanlah perkara mudah, perlu energi dan juga harus banyak membaca referensi, apalagi topik yang kebetulan kita bahas bukan topik yang benar-benar kita kuasai, waktu akan banyak dihabiskan untuk mencari referensi yang dilanjutkan dengan menulis artikel.

Dengan rutinitas blogger seperti itu, tentu tidak jarang kita sewaktu-waktu akan dihinggapi rasa bosan dan jenuh, akhirnya malas membuat artikel dan blog menjadi terbengkalai.

 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri  Ini 6 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri !

Ini pernah terjadi pada diri saya pribadi, di awal memiliki blog benar-benar sangat on fire dan semangat, namun seiring dengan waktu lambat laun semangat tersebut mulai pudar dan saya sering dihinggapi rasa malas  yang luar biasa bahkan sampai saat ini.

Penyebab yang menjadikan saya dihinggapi rasa malas awalnya adalah karena hari-hari saya banyak disibukan dengan berbagai aktivitas offline, kerja, banyak menghabiskan waktu dengan anak,, sering mobile kesana kemari dari pagi sampai sore, hingga waktu untuk mengurus dan memelihara blog menjadi terabaikan, dengan kondisi tubuh yang cape, waktu luang dimalam hari pun yang seharusnya dapat digunakan dengan baik, akhirnya banyak dihabiskan untuk istirahat sampai pagi tanpa sempat memperhatikan blog.

Karena aktivitas blog terus menerus ditinggalkan, akhirnya lambat laun rasa malas untuk ngeblog mulai sering muncul, bukan hanya untuk membuat artikel, bahkan membuka blog, membalas komentar dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan dunia blogging enggan saya lakukan, dan ternyata dengan membiarkan blog tidak terurus dalam waktu yang lama akhirnya saya baru merasakan dampak buruknya.

Ini dampak buruk jarang update artikel yang saya alami sendiri

Berikut dampak buruk yang saya alami ketika dalam waktu yang lama (3 bulan) tidak mengupdate artikel dan terkesan membiarkan blog terbengkalai.

1. Menurunnya visitor.

Jangan percaya jika ada yang bilang, jarang menerbitkan artikel tidak akan berpengaruh pada trafik, ya mungkin jika 1 minggu atau 2 minggu tidak meneribkan artikel, tidak akan kelihatan penurunannya, namun jika lebih dari itu maka anda akan mulai melihat penurunan trafik pada blog anda, silahkan amati saja trafik versi histat blog anda atau grafik trafik yang anda gunakan.

 Ini yang terjadi pada saya pribadi, entah kenapa belakangan ini saya benar-benar sulit fokus untuk menerbitkan artikel, karena terlalu keasikan dengan aktivitas offline setiap hari, akhirnya rasa malas pun mulai datang dan blog mulai diabaikan.

Bukan hanya membuat artikel, masuk ke akun blogpun benar-benar malas, bahkan komantar blog pun sangat malas untuk di balas. akhirnya setelah 3 bulan jarang sekali menerbitkan artikel, trafik blog pun mulai kelihatan penurunan secara drastis, dan lebih parahnya walaupun sempat menerbitkan beberapa artikel trafik pun tidak kunjung membaik.

2. Alexa rank meningkat drastis.

Dampak yang kedua yang saya rasakan dari jarangnya menerbitkan artikel adalah alexa rank mulai kelihatan membengkak, kita ketahui bersama bahwa nilai Alexa rank sangat dipengaruhi oleh jumlah pengunjung blog, semakin banyak pengunjung biasanya alexa rank lambat tapi pasti akan mulai menyusut, semakin kecil nilai alexa rank maka itu semakin bagus.

Dengan jarang menerbitkan artikel, dan menurunnya trafik alexa rankpun kelihatan sedikit-demi sedikit mulai membengkak.

3. Mulai ditinggalkan oleh pengunjung setia blog anda.

Dengan jarang menerbitkan artikel maka penggemar setia blog anda pun lambat laun akan meninggalkan blog anda dan mereka akan jarang mengunjungi blog anda.

Penggemar setia blog anda biasanya akan menunggu artikel-artikel terbaru yang anda terbitkan, mereka secara periode biasanya akan mengunjungi alamat blog anda secara lagsung, jika dalam waktu yang lama artikel baru tidak kunjung mereka dapatkan maka akhirnya mereka akan meninggalkan blog anda tanpa anda sadari.

Saya pun mendapatkan kenyataan yang sama, ya sempat dikabari saja via email oleh beberapa pengunjung setia blog, kenapa artikelnya sekarang jarang update katanya.

4. Menurunnya penghasilan google adsnese

Kita ketahui bersama bahwa penghasilan google adsense sangat dipengaruhi oleh jumlah pengunjung blog, semakin banyak jumlah pengunjung blog maka penghasilan dari google adsense pun akan semakin meningkat.

Dan memang benar, setelah terjadi penurunan trafik, penghasilan dari google adsense pun dari bulan ke bulan mulai mulai terjadi penurunan yang significan.

5. Banyak Judul artikel blog yang mengalami penurunan ranking

Jarangnya menerbitkan artikel akan berdampak pada jarangnya robot mesin pencari menelusuri halaman blog yang kita miliki, sehingga kemungkian semakin jarang di crawl oleh bot google artikel blog pun mulai tidak dirprioritaskan oleh google.

Dampaknya adalah mulai banyaknya judul-judul artikel mengalami penurunan ranking, awalnya ranking di pencarian bagus dengan jarang menerbitkan artikel rankingnya kelihatan menurun sehingga semakin menurunkan jumlah visitor.

6. Sulit untuk menulis artikel

Dampak terakhir yang kemungkinan akan dirasakan ketika jarang membuat artikel adalah, anda akan kaku dan akan merasa kesulitan untuk menulis artikel kembali.

Saya pribadi pun mengalaminya, sulit untuk menrangkai kata, padahal ketika sering menulis artikel, merangkai kata mengalir begitu saja, namun karena jarang menulis artikel, kemudian memulainya kembali merangkai kata menjadi kaku.

 Kesimpulan

Jadi untuk anda yang kebetulan saat ini sedang malas-malasnya membuat artikel, lebih baik jangan ditambah lagi dengan jarang membuka blog, setidaknya walaupun malas membuka artikel sering-seringlah untuk membuka blog anda, dan balaslah komentar dari pengunjung blog anda.

Menurut saya alternatif jika anda malas membuat artikel karena tidak punya ide, alangkah bainya memodifikasi artikel lama agar fresh kembali.

Jika anda terlalu lama membirakan blog anda tidak terurus, maka dampaknya akan anda rasakan salah satunya adalah visitor blog anda lambat tapi pasti akan semakin menurun.




Demikianlah Artikel Ini 6 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri !

Mudah-mudahan tutorial Ini 6 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri ! Kali ini, bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya. Dan jangan lupa share tutorial ini agar semakin berguna bagi orang banyak.

Anda sekarang membaca artikel Ini 6 dampak buruk jarang menerbitkan artikel yang saya alami sendiri ! dengan alamat link https://www.gadgetplus.my.id/2021/12/ini-6-dampak-buruk-jarang-menerbitkan.html
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar