#5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap
Ditulis pada: 18.18
#5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap - Hallo sahabat Gadgetplus, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul #5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel hidroponik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : #5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap
link : #5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap
Walaupun tidak dipungkiri saat ini banyak sekali informasi tentang hidroponik yang bisa kita dapatkan dari internet, baik dari artikel maupun video youtube, saya yakin beberapa diantara anda akan tetap bingung, mana yang sebaiknya harus dipelajari terlebih dahulu, harus mulai dari mana dan apa yang harus dipersiapkan.
Untuk membantu anda agar bisa mengerti konsep bertanam hidroponik, di artikel kali ini saya akan menguraikan petunjuk pokok bagaimana cara bertanam hidroponik untuk pemula, dengan membaca artikel ini diharapkan anda punya gambaran yang baik untuk memulai bercocok tanam dengan hidroponik.
Sebelum saya uraikan lebih lanjut saya akan jelaskan sedikit tentang apa itu hirponik!.
Kita ketahui bersama dari zaman dulu bercocok tanam yang paling dikenal adalah bercocok tanam secara tradisional, yaitu bercocok tanam dengan menggunakan tanah sebagai medianya.
Bercocok tanam jenis ini memang bagus tapi akan sangat banyak kendalanya terutama untuk skala besar, selain kita harus memiliki pasokan air yang mencukupi, kita juga harus memiliki lahan tanah pertanian terbuka yang terkena sinar matahari.
Resiko terburuk adalah tanaman akan mudah terserang hama penyakit, baik hama penyakit yang menyerang daun, buah maupun hama penyakit yang menyerang akar tanaman, biasanya petani akan menggunakan pestisida untuk mengatasinya, dimana kita kenal pestisida sangat berbahaya untuk tubuh.
Di era teknologi modern saat ini bercocok tanam sudah mulai bervariasi tidak lagi menggunakan media tanah, untuk jenis-jenis tanaman tertentu bisa juga menggunakan media air sebagai media tumbuh kembang tanaman tersebut.
Bercocok tanam dengan menggunakan air dikenal dengan istilah hidroponik. Menurut Sistem Wick Hidrponik paling cocok untuk pemula
2. DFT & NFT Sistem.
a. NFT Sistem (Nutrient film technique)
Sistem hidrponik NFT adalah sistem hidroponik yang mengalirkan air ke akar tanaman secara tipis dan merata secara terus menerus tanpa menyediakan genangan air pada tandonnya.
Sistem ini sangat irit nutrisi namun kita harus menyediakan pompa air untuk mengalirkan air pada tandon, sistem ini harus terus memakai listrik untuk menjalankan pompa air terus berjalan. jika listrik mati tandon akan kering karena di desain tidak menyediakan genangan.
b. .DFT Sistem (Deep Flow technique)
Mirif dengan NFT namun pada sistem DFT selain air mengalir, air juga ada yang tergenang dengan kedalaman 3-5 cm atau 1/4 pipa yang digunakan, air akan keluar mengalir ketika melebihi batas kedalaman.
Air yang tergenang digunakan untuk mengatasi apabila mati listrik yang mematikan pompa air, tanaman masih bisa memanfaatkan nutrisi dari air yang tergenang.
4. Sistem Tetes (Drip sistem /Recovery/ Non Recovery)
Air nutrisi sampai ke akar tanaman dengan cara ditetes secara terjadwal dengan volume tertentu, kabarnya sistem ini yang paling banyak digunakan di seluruh dunia untuk level industri.
5. Sistem pasang Surut (Ebb & Flow Sistem / Flood Drain System)
Air nutrisi sampai ke akar naman dengan cara membanjiri akar tanaman, lalu menyurutkannya kembali sesuai dengan waktu tertentu secara berkala, untuk menggunakan sistem ini dibutuhkan pompa dan juga timer
6. Sistem Rakit apung (Water culture)
Sistem rakit apung adalah sistem hidrponik yang memanfaatkan genangan air nutiris yang dibantu dengan pompa udara di dalamnya untuk suplai oksigen. Pot tanam diletakan pada media yang mudah mengapung seperti steroporm yang dilubangi. Bagian bawah pot harus menyentuh permukaan air secara terus menerus.
Instalasi sistem ini mirif dengan Wick, namun jika wick pot dan air nutrisi ada jarak tidak saling bersentuhan dan memakai sumbu, sementara sistem rakit apung antara pot tanam dan air langsung bersentuhan dan pada sistem rakit apung menggunakan pompa udara (pompa venturi) untuk suplai oksigen dalam nutrisi.
Instalasi hidrponik bermacam-macam dari mulai yang murah sampai yang mahal, dari mulai menggunakan bahan seadanya sampai dengan bahan-bahan khusus.
Talang instalasi hidrponik yang harus dibuat akan sangat tergantung dengan sistem hidrponik yang dipilih.
Untuk membuat talang instalasi anda terlebih dahulu harus mempelajari Sistem hidrponik yang diuraikan di atas, kemudian anda bisa memilih salah satu sistem hidrponik yang anda akan gunakan, setelah itu anda bisa merencanakan untuk membuat talang instalasinya.
Pada instalasi media tanam, bisa saja bahan yang digunakan berbeda, namun konsepnya akan tetap sama sesuai dengan sistem yang dipilih.
Pelajari baik-baik setiap sistem hidrponik yang ada, kemudian pilih salah satu sistem hidroponik yang akan anda gunakan, sesuaikan dengan budget anda, jika sudah anda bisa memulai membuat talang isntalasinya.
Nutrisi yang diperlukan adalah nutrisi yang mengandung unsruk makro dan mikro, bahan nutrisi yang umum digunakan adalah Nutrisi yang disebut ABMix, ada yang bentuk butiran padat ada juga yang cair, anda bisa membelinya di toko-toko pertanian atau di toko-toko yang khusus menjual peralatan hidroponik baik offline maupun online.
Cara mencampur Pupuk ABMIX hidrponik
Nutrisi AB Mix yang kita beli sebelum digunakan umumnya harus dilarutkan dulu dalam air secara terpisah, larutan A dan larutan B kemudian disimpan dalam wadah terpisah.
Jumlah air yang ditambahkan untuk melarutkan nutrisi tersebut biasanya sangat tergantung dari takaran sesuai petunjuk dalam kemasannya, larutan tersebut disebut larutan induk yang nanti akan dicampurkan dengan air murni sesuai dengan takran tertentu.
Takaran Lartutan ABMix
Setelah Pupuk ABMix dilarutkan dan disimpan di wadah terpisah wadah A dan wadah B, selanjutnya larutan tersebut bisa digunakan untuk nutrisi larutan tanaman hidrponik anda.
Umumnya takaran larutan abmix yang harus dicampur dengan AIR untuk nutrisi tanaman hidrponik adalah menggunakan perbandingan 5:5:1 (5ml laruan A + 5ml Larutan B + 1 liter Air) dan menghasilkan PPM sekitar 1.000 ppm, lihat sesuai yang diterangkan di kemasan.
Jika jumlah Air lebih dari 1 liter, maka anda bisa mengalikan setiap jumlah takaran A dan B sesuai dengan jumlah air.
Misal jika Air 10 liter, maka untuk menghasilkan 1.000 ppm, kita bisa melarutkan 50ml larutan A+ 50ml larutan B +10 liter air, begitu seterusnya.
Alat Ukur Larutan
Satuan Larutan nutrisi hidroponik yang umumnya dipakai adalah PPM (Part per million), untuk mendapatkan nilai PPM yang diperlukan oleh tanaman kita bisa menggunakan alat ukur TDS Meter. dan untuk mengukur PH kita bisa gunakan PH meter, kedua alat tersebut sebaiknya dimiliki agar air nutrisi mudah dikontrol.
Pemberian Nutrisi ABMix
Pemberian ABMix biasanya dilakukan secara bertahap setiap minggunya dari PPM kecil (misal 500 ppm) hingga mendekati PPM maksimal. disesuaikan jenis sayuran yang anda tanam.
Misal untuk tanaman kangkung, mingku ke 1 300ppm : minggu ke 2: 600 ppm, minggu ke 3: 900 ppm, begitu seterusnya, harus diingat setiap jenis sayuran memiliki takaran PPM yang berbeda setiap tumbuh kembangnya, anda bisa cari table PPM untuk tiap tanaman yang banyak tersedia di internet.
Umumnya benih yang disemai harus cukup air, dan harus cukup cahaya matahari, pada tahap semaian biasanya hanya menggunakan air biasa.
Jumlah hari dicatat dengan satuan HSS (Hari setelah semai) yang dihitung dari bibit diletakan pada media semai.
Penyemaian biasanya diletakan pada rockwoll sampai semaian siap dipindahkan, semaian bisa dipindahkan dari rockwol ke pot tanam hidroponik setelah muncul 4 daun.
1. ABMIX, pupuk nutrisi hidroponik yang akan dilarutkan pada air sebagai media tanam hidroponik
2. Rockwool, Adalah media tanam hidroponik yang sering sekali digunakan.
3. TDS/EC Meter, alat ukur larutan nutrisi hidroponik biasanya satuan PPM atau mili siemen/cm
4. HSS, Hari setelah semai, jumlah hari semaian bibit dari mulai bibit diletakan pada media semaian hingga bibit bisa dipindah ke media tanam.
5. HST. Hari setelah tanam, jumlah hari dari mulai bibit di tanam pada media tanam hingga panen.
6. Kutilang, Kurus tinggi langsing, istilah yang disematkan untuk tanaman yang pertumbuhannya kurang baik karena kekurangan sinar matahari atau nutrisi.
7. Tandon, Tempat menggenangkan air nutrisi. biasanya pipa, bak, gentong dll
8. DFT, NFT, Rakit apung: Istilah sistem hidroponik (sudah dijelaskan di atas)
9. Gully, jenis talang hidroponik
10. Net Pot, Nama Pot tanam hidroponik yang bawahnya bolong-bolong
11. PPM / EC, Part per milion (satuan larutan air nutrisi hidroponik)
12. Aerator, alat pompa udara
13. Pompa Venturi, pompa air dan udara yang sering digunakan pada sistem hidroponik.
14. Simat, Sinar matahari
Demikian tentang Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap, semoga bermanfaat untuk anda
Anda sekarang membaca artikel #5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap dengan alamat link https://www.gadgetplus.my.id/2021/12/5-petunjuk-pokok-cara-bertanam.html
Judul : #5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap
link : #5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap
#5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap
Saya sadar untuk anda pemula yang tertarik dengan dunia hidrponik dan ingin terjun ke dalam dunia hidrponik, di awal setidaknya akan diliputi oleh banyak sekali kebingunan dan pertanyaan terkait hidrponik, bagaimana harus memulai darimana dan lain sebagainya.Walaupun tidak dipungkiri saat ini banyak sekali informasi tentang hidroponik yang bisa kita dapatkan dari internet, baik dari artikel maupun video youtube, saya yakin beberapa diantara anda akan tetap bingung, mana yang sebaiknya harus dipelajari terlebih dahulu, harus mulai dari mana dan apa yang harus dipersiapkan.
Untuk membantu anda agar bisa mengerti konsep bertanam hidroponik, di artikel kali ini saya akan menguraikan petunjuk pokok bagaimana cara bertanam hidroponik untuk pemula, dengan membaca artikel ini diharapkan anda punya gambaran yang baik untuk memulai bercocok tanam dengan hidroponik.
Sebelum saya uraikan lebih lanjut saya akan jelaskan sedikit tentang apa itu hirponik!.
Kita ketahui bersama dari zaman dulu bercocok tanam yang paling dikenal adalah bercocok tanam secara tradisional, yaitu bercocok tanam dengan menggunakan tanah sebagai medianya.
Bercocok tanam jenis ini memang bagus tapi akan sangat banyak kendalanya terutama untuk skala besar, selain kita harus memiliki pasokan air yang mencukupi, kita juga harus memiliki lahan tanah pertanian terbuka yang terkena sinar matahari.
Resiko terburuk adalah tanaman akan mudah terserang hama penyakit, baik hama penyakit yang menyerang daun, buah maupun hama penyakit yang menyerang akar tanaman, biasanya petani akan menggunakan pestisida untuk mengatasinya, dimana kita kenal pestisida sangat berbahaya untuk tubuh.
Di era teknologi modern saat ini bercocok tanam sudah mulai bervariasi tidak lagi menggunakan media tanah, untuk jenis-jenis tanaman tertentu bisa juga menggunakan media air sebagai media tumbuh kembang tanaman tersebut.
Bercocok tanam dengan menggunakan air dikenal dengan istilah hidroponik. Menurut Sistem Wick Hidrponik paling cocok untuk pemula
2. DFT & NFT Sistem.
a. NFT Sistem (Nutrient film technique)
Sistem hidrponik NFT adalah sistem hidroponik yang mengalirkan air ke akar tanaman secara tipis dan merata secara terus menerus tanpa menyediakan genangan air pada tandonnya.
Sistem ini sangat irit nutrisi namun kita harus menyediakan pompa air untuk mengalirkan air pada tandon, sistem ini harus terus memakai listrik untuk menjalankan pompa air terus berjalan. jika listrik mati tandon akan kering karena di desain tidak menyediakan genangan.
b. .DFT Sistem (Deep Flow technique)
Mirif dengan NFT namun pada sistem DFT selain air mengalir, air juga ada yang tergenang dengan kedalaman 3-5 cm atau 1/4 pipa yang digunakan, air akan keluar mengalir ketika melebihi batas kedalaman.
Air yang tergenang digunakan untuk mengatasi apabila mati listrik yang mematikan pompa air, tanaman masih bisa memanfaatkan nutrisi dari air yang tergenang.
4. Sistem Tetes (Drip sistem /Recovery/ Non Recovery)
Air nutrisi sampai ke akar tanaman dengan cara ditetes secara terjadwal dengan volume tertentu, kabarnya sistem ini yang paling banyak digunakan di seluruh dunia untuk level industri.
5. Sistem pasang Surut (Ebb & Flow Sistem / Flood Drain System)
Air nutrisi sampai ke akar naman dengan cara membanjiri akar tanaman, lalu menyurutkannya kembali sesuai dengan waktu tertentu secara berkala, untuk menggunakan sistem ini dibutuhkan pompa dan juga timer
6. Sistem Rakit apung (Water culture)
Sistem rakit apung adalah sistem hidrponik yang memanfaatkan genangan air nutiris yang dibantu dengan pompa udara di dalamnya untuk suplai oksigen. Pot tanam diletakan pada media yang mudah mengapung seperti steroporm yang dilubangi. Bagian bawah pot harus menyentuh permukaan air secara terus menerus.
Instalasi sistem ini mirif dengan Wick, namun jika wick pot dan air nutrisi ada jarak tidak saling bersentuhan dan memakai sumbu, sementara sistem rakit apung antara pot tanam dan air langsung bersentuhan dan pada sistem rakit apung menggunakan pompa udara (pompa venturi) untuk suplai oksigen dalam nutrisi.
2. PELAJARI CARA MEMBUAT TALANG INSTALASI TANAM HIDRPONIK
Salah satu contoh instalasi hidroponik |
Talang instalasi hidrponik yang harus dibuat akan sangat tergantung dengan sistem hidrponik yang dipilih.
Untuk membuat talang instalasi anda terlebih dahulu harus mempelajari Sistem hidrponik yang diuraikan di atas, kemudian anda bisa memilih salah satu sistem hidrponik yang anda akan gunakan, setelah itu anda bisa merencanakan untuk membuat talang instalasinya.
Pada instalasi media tanam, bisa saja bahan yang digunakan berbeda, namun konsepnya akan tetap sama sesuai dengan sistem yang dipilih.
Pelajari baik-baik setiap sistem hidrponik yang ada, kemudian pilih salah satu sistem hidroponik yang akan anda gunakan, sesuaikan dengan budget anda, jika sudah anda bisa memulai membuat talang isntalasinya.
3. PELAJARI CARA MENAKAR LARUTAN NUTRISI
Selanjutnya anda harus mempelajari cara menakar larutan nutrisi, kita ketahui bersama bahwa tanaman hidrponik ditanam dengan menggunakan media air tanpa tanah, air tersebut adalah campuran antara air baku dengan larutan nutrisi, tanaman akan mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya dari nutrisi yang dilarutkan dalam air yang digunakan tersebut.Nutrisi yang diperlukan adalah nutrisi yang mengandung unsruk makro dan mikro, bahan nutrisi yang umum digunakan adalah Nutrisi yang disebut ABMix, ada yang bentuk butiran padat ada juga yang cair, anda bisa membelinya di toko-toko pertanian atau di toko-toko yang khusus menjual peralatan hidroponik baik offline maupun online.
Nutrisi AB Mix Hidroponik |
Nutrisi AB Mix yang kita beli sebelum digunakan umumnya harus dilarutkan dulu dalam air secara terpisah, larutan A dan larutan B kemudian disimpan dalam wadah terpisah.
Jumlah air yang ditambahkan untuk melarutkan nutrisi tersebut biasanya sangat tergantung dari takaran sesuai petunjuk dalam kemasannya, larutan tersebut disebut larutan induk yang nanti akan dicampurkan dengan air murni sesuai dengan takran tertentu.
Takaran Lartutan ABMix
Setelah Pupuk ABMix dilarutkan dan disimpan di wadah terpisah wadah A dan wadah B, selanjutnya larutan tersebut bisa digunakan untuk nutrisi larutan tanaman hidrponik anda.
Umumnya takaran larutan abmix yang harus dicampur dengan AIR untuk nutrisi tanaman hidrponik adalah menggunakan perbandingan 5:5:1 (5ml laruan A + 5ml Larutan B + 1 liter Air) dan menghasilkan PPM sekitar 1.000 ppm, lihat sesuai yang diterangkan di kemasan.
Jika jumlah Air lebih dari 1 liter, maka anda bisa mengalikan setiap jumlah takaran A dan B sesuai dengan jumlah air.
Misal jika Air 10 liter, maka untuk menghasilkan 1.000 ppm, kita bisa melarutkan 50ml larutan A+ 50ml larutan B +10 liter air, begitu seterusnya.
Alat Ukur Larutan
Satuan Larutan nutrisi hidroponik yang umumnya dipakai adalah PPM (Part per million), untuk mendapatkan nilai PPM yang diperlukan oleh tanaman kita bisa menggunakan alat ukur TDS Meter. dan untuk mengukur PH kita bisa gunakan PH meter, kedua alat tersebut sebaiknya dimiliki agar air nutrisi mudah dikontrol.
Pemberian Nutrisi ABMix
Pemberian ABMix biasanya dilakukan secara bertahap setiap minggunya dari PPM kecil (misal 500 ppm) hingga mendekati PPM maksimal. disesuaikan jenis sayuran yang anda tanam.
Misal untuk tanaman kangkung, mingku ke 1 300ppm : minggu ke 2: 600 ppm, minggu ke 3: 900 ppm, begitu seterusnya, harus diingat setiap jenis sayuran memiliki takaran PPM yang berbeda setiap tumbuh kembangnya, anda bisa cari table PPM untuk tiap tanaman yang banyak tersedia di internet.
4. PELAJARI CARA MENYEMAI BENIH
Untuk menjadi petani hidroponik anda juga harus pandai menyemai benih, dalam menyemai benih ada trik-trik khusus sehingga hasil semaian sesuai dengan yang diharapkan.Umumnya benih yang disemai harus cukup air, dan harus cukup cahaya matahari, pada tahap semaian biasanya hanya menggunakan air biasa.
Jumlah hari dicatat dengan satuan HSS (Hari setelah semai) yang dihitung dari bibit diletakan pada media semai.
Penyemaian biasanya diletakan pada rockwoll sampai semaian siap dipindahkan, semaian bisa dipindahkan dari rockwol ke pot tanam hidroponik setelah muncul 4 daun.
5. KENALI ISTILAH, ALAT DAN BAHAN HIDROPONIK
Untuk terjun ke dunia hidroponik setidaknya anda harus mengenal istilah juga alat dan bahan hidroponik, beberapa istilah serta alat dan bahan hidroponik yang sering sekali digunkaan adalah sebagai berikut:1. ABMIX, pupuk nutrisi hidroponik yang akan dilarutkan pada air sebagai media tanam hidroponik
2. Rockwool, Adalah media tanam hidroponik yang sering sekali digunakan.
3. TDS/EC Meter, alat ukur larutan nutrisi hidroponik biasanya satuan PPM atau mili siemen/cm
4. HSS, Hari setelah semai, jumlah hari semaian bibit dari mulai bibit diletakan pada media semaian hingga bibit bisa dipindah ke media tanam.
5. HST. Hari setelah tanam, jumlah hari dari mulai bibit di tanam pada media tanam hingga panen.
6. Kutilang, Kurus tinggi langsing, istilah yang disematkan untuk tanaman yang pertumbuhannya kurang baik karena kekurangan sinar matahari atau nutrisi.
7. Tandon, Tempat menggenangkan air nutrisi. biasanya pipa, bak, gentong dll
8. DFT, NFT, Rakit apung: Istilah sistem hidroponik (sudah dijelaskan di atas)
9. Gully, jenis talang hidroponik
10. Net Pot, Nama Pot tanam hidroponik yang bawahnya bolong-bolong
11. PPM / EC, Part per milion (satuan larutan air nutrisi hidroponik)
12. Aerator, alat pompa udara
13. Pompa Venturi, pompa air dan udara yang sering digunakan pada sistem hidroponik.
14. Simat, Sinar matahari
Demikian tentang Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap, semoga bermanfaat untuk anda
Demikianlah Artikel #5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap
Mudah-mudahan tutorial #5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap Kali ini, bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya. Dan jangan lupa share tutorial ini agar semakin berguna bagi orang banyak.
Anda sekarang membaca artikel #5 Petunjuk pokok cara bertanam hidrponik untuk pemula: lengkap dengan alamat link https://www.gadgetplus.my.id/2021/12/5-petunjuk-pokok-cara-bertanam.html